Naik Angkot Tiap Jumat, Bupati Dony Ajak ASN Dukung Ekonomi Rakyat dan Hidup Ramah Lingkungan
KBT NEWS ID SUMEDANG – Pemandangan berbeda terlihat di sejumlah ruas jalan Kota Sumedang, Jumat (25/7/2025). Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir bersama jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) tampak menggunakan angkutan kota (angkot) menuju kantor masing-masing. Ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Bupati Nomor 60 Tahun 2025 yang mewajibkan ASN naik transportasi umum setiap hari Jumat.
Kegiatan yang kini memasuki minggu kedua pelaksanaan ini tak sekadar simbolis. Bupati Dony sendiri turut serta naik angkot dalam rangka inspeksi mendadak ke beberapa perangkat daerah. Selama perjalanan, ia sempat berdialog dengan sopir angkot bernama Ian, warga Cimareme Ciherang, untuk mendengar langsung keluhan dan harapan para pelaku transportasi.
Menurut Bupati Dony, kebijakan ASN naik angkot bukan sekadar gaya hidup, melainkan bagian dari strategi Pemkab Sumedang dalam mendukung ekonomi kerakyatan dan menjaga lingkungan.
"Pertama, kita ingin meningkatkan pendapatan sopir angkot. Kedua, menjaga lingkungan dengan mengurangi emisi karbon. Satu angkot berisi sepuluh orang, artinya kita mengurangi sepuluh kendaraan pribadi di jalan," kata Dony.
Selain mengajak ASN menggunakan transportasi publik, Bupati juga mendorong penerapan sistem pembayaran digital. Ia menghimbau para sopir dan pemilik angkot untuk mulai menggunakan metode non-tunai seperti QRIS. Menurutnya, ini bagian dari akselerasi keuangan digital dan pelayanan yang lebih efisien.
“Kita ingin mobilitas masyarakat yang inklusif, efisien, aman, dan ramah lingkungan. ASN pun mulai dibiasakan membayar dengan cashless agar terbiasa dengan sistem non-tunai,” jelasnya.
Dony juga meminta dukungan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumedang untuk ikut mendorong digitalisasi pembayaran. Ia berharap ekosistem transportasi di Sumedang bisa mengikuti perkembangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal.
Kebijakan ini, lanjut Dony, merupakan bagian dari kampanye perubahan pola hidup ASN menuju kehidupan berkelanjutan.
“ASN bisa naik sepeda, jalan kaki, atau naik angkot. Yang penting, ada kontribusi nyata untuk lingkungan dan ekonomi lokal,” tegasnya.
Langkah ini pun diapresiasi oleh berbagai kalangan sebagai bentuk nyata kepemimpinan yang memberi contoh langsung di lapangan. Di tengah tantangan polusi dan stagnasi ekonomi mikro, inisiatif ini menjadi harapan baru untuk transportasi rakyat yang hidup kembali. (red*)