Kecewa Kontestan Mundur dari Kompetisi Duta Pariwisata Sumedang 2023

kos

KBT NEWS SUMEDANG, Dinas Pariwisata Budaya, Pemuda, dan Olahraga memberikan peluang bagi generasi muda untuk menjadi Duta Pariwisata Sumedang dalam sebuah kompetisi yang diadakan untuk pertama kalinya. 

Warga Sumedang pun mendapat kesempatan emas untuk berpartisipasi dalam kompetisi Duta Pariwisata Sumedang 2023 yang mengundang pria dan wanita berusia 14-25 tahun. Persyaratan yang ditetapkan mencakup penampilan menarik, kemampuan berkomunikasi yang aktif, serta keahlian dalam menggunakan media sosial.

Namun, kabar mengecewakan datang ketika salah satu orang tua kontestan peserta, yang berpartisipasi dalam Kompetisi Duta Pariwisata Kabupaten Sumedang 2023, memutuskan untuk menarik pesertanya dari kompetisi. Alasannya, sang anak meraih skor rendah karena diwajibkan untuk membeli air mineral. Sang orang tua menyuarakan kekecewaannya, dengan mempertanyakan bagaimana mungkin anaknya bisa mendapatkan poin jika biaya air saja sudah tinggi. Dalam hasil pendaftaran, tercatat ada 21 peserta yang berhasil lolos ke tahap finalis. 

Menanggapi hal ini, Dinas Pariwisata Budaya, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sumedang, melalui Kabid Pariwisata Egi Proyegi Soeta Widjaja Kusumah, ST., M.Si, menjelaskan bahwa proses seleksi Duta Pariwisata Kabupaten Sumedang 2023 saat ini telah mencapai tahap pembekalan. 

"Kegiatan ini diadakan di sebuah klinik dan hotel, dengan tujuan untuk mempersiapkan para peserta dengan maksud dan tujuan dari gelar Duta Pariwisata Sumedang 2023,"terangnya.

Egi mengakui bahwa pihak penyelenggara selalu berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata, namun, dia juga mengindikasikan adanya beberapa aspek yang perlu diperbaiki dalam proses ini. Terkait jumlah poin yang diberikan kepada peserta, Egi menyampaikan bahwa aspek transparansi dan obyektivitas perlu dijaga, sehingga tidak ada peserta yang merasa dirugikan.

Sangat disayangkan bahwa beberapa peserta memilih untuk mundur dari kontestasi Duta Pariwisata Sumedang 2023 karena merasa kecewa dengan penyelenggara. Pihak penyelenggara telah berupaya untuk memediasi dan memfasilitasi kepentingan kedua belah pihak, baik peserta maupun penyelenggara, dengan tujuan menciptakan lingkungan yang adil dan merata. Obyektifitas menjadi prinsip utama dalam penyelenggaraan ini.

Egi juga menggarisbawahi pentingnya mekanisme formal dalam penyelenggaraan kompetisi ini, sebagaimana halnya mekanisme pemilihan Mojang Jajaka (Moka), yang memastikan bahwa semua kontestan diperlakukan secara adil dan bakat-bakat individu menjadi sorotan utama. Kendati begitu, pihak Disparbudpora menegaskan bahwa tidak ada diskriminasi dalam penyelenggaraan Duta Pariwisata Kabupaten Sumedang 2023.

Kritik juga diarahkan kepada pemberian poin kepada peserta melalui pembelian air mineral. Hal ini dianggap tidak obyektif, mengingat kemampuan peserta bisa berbeda-beda. 

"Penyelenggara diharapkan dapat lebih memperhatikan prinsip-prinsip objektivitas dalam menilai para peserta, tanpa adanya faktor-faktor yang tidak relevan seperti belanja sebagai penilaian poin,"tutupnya. (***)


Tags