PMBT Mantapkan Langkah, Dorong Pemekaran Kabupaten Bandung Timur Segera Terwujud

 



KBT NEWS ID BANDUNG – Wacana pemekaran wilayah Kabupaten Bandung Timur kembali bergulir dengan semangat baru. Paguyuban Masyarakat Bandung Timur (PMBT) kian gencar memperjuangkan agar rencana pembentukan Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB) Kabupaten Bandung Timur (KBT) segera terealisasi.

Ketua PMBT, Atep Somantri, menegaskan bahwa pihaknya baru saja menggelar pertemuan penting dengan Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari 11 kecamatan yang masuk dalam cakupan wilayah calon kabupaten baru tersebut. Langkah ini, kata dia, merupakan bagian dari konsolidasi dan upaya percepatan pemekaran wilayah yang sudah lama diperjuangkan masyarakat.

“Pertemuan ini tindak lanjut dari audiensi kami dengan pihak eksekutif Pemkab Bandung beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu juga terungkap hasil kajian akademik terkait KBT,” ujar Atep, Rabu (29/10).

Berdasarkan hasil kajian Pemkab Bandung bersama tim dari Universitas Padjadjaran (Unpad) pada tahun 2024, wilayah yang semula mencakup 15 kecamatan kini mengerucut menjadi 11 kecamatan. Kesebelas wilayah itu meliputi Ciparay, Pacet, Kertasari, Majalaya, Solokanjeruk, Ibun, Paseh, Cikancung, Cicalengka, Nagreg, dan Rancaekek.

Dalam kajian tersebut, Solokanjeruk menempati posisi teratas sebagai calon ibu kota KBT, sementara Rancaekek berada di urutan kedua. Adapun empat kecamatan lainnya — Cileunyi, Cilengkrang, Cimenyan, dan Bojongsoang — akan tetap menjadi bagian dari Kabupaten Bandung induk.

Atep menambahkan, pertemuan dengan asosiasi BPD tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga menjadi ajang sosialisasi hasil kajian dan pembahasan langkah konkret menuju tahap pengusulan ke pemerintah provinsi.

“PMBT berharap hasil kajian ini segera disampaikan dan diusulkan oleh Pemkab Bandung ke Pemprov Jawa Barat, agar status KBT dapat ditetapkan sebagai CDPOB,” ujarnya.

Ia menegaskan, PMBT akan terus konsisten dan aktif mengawal proses pemekaran yang telah diperjuangkan selama puluhan tahun ini. “Kami akan terus bergerak. Pemekaran Bandung Timur bukan hanya tentang pembagian wilayah, tapi juga pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (red*)