CICALENGKA-Aksi protes oleh Badan Musyawarah Indonesia (Bamuswari) terhadap PT Tirta Fresindo Jaya, bagian dari Mayora Group, di Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, disebabkan dampak berdirinya pabrik tersebut terhadap pasokan air di sekitarnya.
Ketua Bamuswari, Maman Abdurahman, menyampaikan bahwa pengambilan air yang berlebihan oleh pabrik menciptakan kesulitan air di sejumlah wilayah, memperparah situasi kekeringan, terutama dalam konteks kemarau terpanjang pada tahun 2023.
Maman menyoroti bahwa eksploitasi lingkungan yang tidak memperhatikan perawatan ekosistem merupakan kejahatan, dengan manusia sebagai faktor penyebab kerusakan yang signifikan selain faktor cuaca.
"Tuntutan utama aksi ini adalah menghentikan pengambilan air berlebih oleh PT Tirta Fresindo Jaya dan meminta transparansi terkait izin operasional pabrik serta batasan pendayagunaan air, " ucapnya.
Maman mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi ketersediaan air tanah dan permukaan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, yang diprediksi akan semakin memprihatinkan hingga tahun 2025.
Menyikapi hal ini, Maman menilai bahwa operasional pabrik tersebut dapat menyulitkan akses masyarakat terhadap air bersih di Kabupaten Bandung.
Dalam konteks hukum, Maman mencermati bahwa over-eksploitasi sumber air oleh industri di Indonesia dilegalkan oleh undang-undang, yang dianggap bertentangan dengan prinsip negara yang menegaskan kontrol negara terhadap sumber daya alam.
Bamuswari menuntut transparansi catatan pengambilan air dan volume produksi dari PT Tirta Fresindo Jaya serta menekankan perlunya sistem pengawasan bersama masyarakat.
Tuntutan lainnya mencakup kompensasi bagi warga yang terdampak dan terkena dampak kekeringan akibat aktivitas penyedotan air oleh pabrik, sambil mendesak pemerintah untuk mengambil sikap tegas dan mencabut izin operasional jika terbukti belum lengkap.
"Kami menekankan pentingnya perusahaan seperti PT Tirta Fresindo Jaya untuk merespons dengan memberikan kontribusi CSR demi mendukung pembangunan ekonomi masyarakat, pendidikan, dan pelestarian lingkungan di sekitar area produksinya, " paparnya. (red**)
