"Tidak hanya lomba tradisional, namun juga hadirkan nuansa kekinian dalam perayaan ini,"terang Kepala Desa Cimanggung Yayat Hidayat alias Baskara.
Atraksi utama dalam perayaan HUT RI ke-78 kali ini adalah pawai karnaval yang menghiasi lapang Kijangga Surya Dilaga alun-alun Desa Cimanggung. Sebagai pusat acara, alun-alun ini menjadi saksi bisu semangat kebersamaan masyarakat Cimanggung dalam memperingati momen bersejarah ini. Pawai karnaval dihiasi oleh kreasi seni dan budaya yang mencerminkan semangat "Maju Mandiri Sehat Sejahtera", tema yang diusung dalam perayaan tahun ini.
Kepala Desa Cimanggung Yayat Hidayat dan seluruh jajarannya memiliki visi yang jelas untuk mengembangkan berbagai bidang, seperti infrastruktur, pendidikan, olahraga, dan pariwisata.
"Dukungan dari tiga icon utama, yaitu alun-alun Kijangga Surya Dilaga, Patambon Kemping Groun, dan Gedung Olahraga, menjadi landasan kuat dalam mewujudkan visi tersebut,"jelasnya.
Namun, perayaan tahun ini juga disertai dengan peristiwa penting lainnya. Pemekaran desa serta keputusan kepala desa yang mengundurkan diri membuat momen ini semakin bersejarah. Kepala desa yang awalnya menjabat hingga tahun 2024, harus mengundurkan diri karena ikut dalam kontestasi pemilihan legislatif.
Tak hanya nuansa meriah, partisipasi warga dalam pawai karnaval juga diiringi oleh dukungan finansial. Setiap RW yang turut serta dalam pawai karnaval mendapat dukungan anggaran senilai Rp 300 ribu, menunjukkan bahwa semangat perayaan kemerdekaan tidak hanya ditunjukkan dalam bentuk lomba dan atraksi, tetapi juga dalam bentuk dukungan konkret bagi partisipan.
"Perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Cimanggung menjadi bukti nyata semangat kebersamaan dan keragaman budaya yang diperjuangkan oleh masyarakat dalam memperingati momen bersejarah bangsa,"paparnya. (***)
