KBT NEWS ID SUMEDANG – Konflik yang melanda Papua telah menyisakan luka mendalam dan kehancuran, mengakibatkan ribuan keluarga terpaksa mengungsi demi keselamatan mereka. Namun, di tengah kegelapan konflik tersebut, ada sinar harapan yang datang dari Pj. Bupati Maybrat, Papua Barat Daya, Bernhard E. Rondonuwu.
Dengan ketekunan dan dedikasinya, Bernhard berhasil memulangkan lebih dari 1.000 Kepala Keluarga (KK) korban eksodus ke kampung halaman mereka, yang sebelumnya terpaksa mengungsi akibat ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Tak hanya sekedar memulangkan mereka. Kami juga menyiapkan berbagai infrastruktur penting, termasuk akses jalan, sekolah, dan layanan kesehatan, untuk membantu proses reintegrasi para pengungsi ke masyarakatnya,"kata PJ Bupati yang juga mantan pejabat di IPDN Benhard E. Rondonuwu.
Kepada awak media saat menghadiri Dies Natalis IPDN Ke-68, di kampus IPDN Jatinangor, Senin (18/3/2024), Bernhard menyampaikan, “Pemerintah Kabupaten Maybrat bertanggung jawab untuk memastikan keamanan, kesehatan, dan pendidikan para pengungsi yang kembali ke kampung halaman mereka.
"Kami berkomitmen untuk memberikan mereka dukungan penuh dalam proses pemulihan dan reintegrasi.”ucapnya.
Selain itu, upaya nyata dirinya dalam membuka akses jalan ke kampung-kampung terpencil dan terisolasi merupakan langkah penting dalam mendukung aksesibilitas dan konektivitas antarwilayah di Kabupaten Maybrat.
Dalam bidang pendidikan, Bernhard telah menciptakan berbagai program dan metode pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayahnya. "Salah satu metode yang diperkenalkannya, yaitu metode Gasing (Gampang, Asik, Menyenangkan), telah terbukti efektif dalam meningkatkan minat belajar dan partisipasi siswa,"tambahnya.
Selain itu, program makan gratis untuk siswa yang bersekolah penuh juga menjadi salah satu inisiatifnya untuk memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup dan berkualitas.
Sementara di sektor pertanian, Bernhard memberikan perhatian khusus dengan melakukan pengecekan lahan pertanian, memberikan bantuan alat tani, dan dukungan finansial kepada kelompok tani. Dampaknya pun terasa, dengan kemajuan signifikan yang terjadi dalam produksi padi dan tanaman pertanian lainnya di Maybrat.
Meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai, Bernhard tidak berhenti di situ. Dirinya masih berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan, terutama di sektor kesehatan, yang masih membutuhkan peningkatan layanan dan tenaga medis yang memadai.
Dengan berbagai langkah nyata dan komitmen yang teguh, Pj. Bupati Maybrat Bernhard E. Rondonuwu telah menjadi teladan dalam upaya penyelamatan dan pemulihan korban konflik KKB di Papua. Keberhasilannya dalam memulangkan ribuan KK eksodus dan membangun kembali wilayah yang terdampak konflik memberikan harapan baru bagi masyarakat Maybrat, dan menjadi inspirasi bagi pemimpin daerah lainnya untuk bertindak secara proaktif dan berdaya untuk melindungi serta memperjuangkan kepentingan rakyatnya. (red*)
