KBT NEWS ID SUKASARI-Pilpres 2024 di Indonesia menandai momentum krusial dalam menentukan arah masa depan bangsa. Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam dan sebagian besar tumbuh di lingkungan pesantren, kehadiran serta keterlibatan aktif kaum Santri dianggap esensial untuk mewujudkan pemilu yang adil, jujur, dan damai.
Laskar Santri AMIN Provinsi Jawa Barat, sebagai salah satu kelompok relawan yang berkomitmen, menyatakan kesiapannya untuk mengawal dan memenangkan Pilpres di wilayah tersebut. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Laskar Santri AMIN Provinsi Jawa Barat, Abdul Latif, dalam Rapat Koordinasi dan Pembentukan Laskar Santri di RM Cibingbin.
Rapat tersebut mengangkat tema "Saatnya Santri Mengawal TPS," mengingat ada 148.432 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 27 kabupaten/kota Jabar, dengan pemilih mencapai 35.873.173 orang. Tugas bersama seluruh masyarakat, termasuk Santri, adalah mewujudkan pemilu yang bersih, adil, dan jujur.
"Dalam konteks ini, pentingnya peran Santri semakin tergaris, terutama karena Capres dan Cawapres nomor urut 1 diakui sebagai Santri Tulen,"terang Ketua Laskar Santri AMIN Provinsi Jawa Barat, Abdul Latif.
Menurutnya santri tulen ini bukan hanya kebanggaan bagi kalangan Santri, tetapi juga memberikan jawaban kuat kepada seluruh elemen Bangsa bahwa Pesantren dan Santri memiliki kapabilitas untuk memimpin negara.
Dalam konteks ini, Abdul Latif, Ketua Laskar Santri AMIN, meyakini bahwa saatnya bersatunya ummat Islam untuk bersama-sama memenangkan pasangan AMIN di seluruh TPS di Jawa Barat.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Laskar Santri telah bersiap diri untuk melakukan sosialisasi dan kampanye di seluruh pelosok Jawa Barat, serta mengawal jalannya proses pemilu di setiap TPS.
Dengan latar belakang sebagai santri Pondok Pesantren Almajidiyah Nyalindung Sukasari Sumedang, Abdul Latif menjadi representasi kuat dari semangat dan komitmen kaum Santri dalam mengawal demokrasi di negeri ini. (red*)
