Cecep Suhendar, saat berbicara dengan awak media, menjelaskan bahwa tujuan dari pelaksanaan reses ini adalah untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat sekaligus mendengarkan aspirasi warga. "Dari hasil aspirasi masyarakat, banyak yang menyampaikan permasalahan terkait sosial, kesehatan, infrastruktur, dan pendidikan," ungkap Cecep.
Poin pertama yang disoroti oleh Cecep adalah masalah kesehatan. Masyarakat mengeluhkan pelayanan kesehatan, khususnya terkait SKTM dan keterlambatan pembayaran BPJS yang membuat sulit mendapatkan layanan kesehatan. Cecep berkomitmen untuk mencari solusi terhadap permasalahan ini bersama anggota dewan lainnya.
Pendidikan menjadi poin kedua yang menonjol dalam reses tersebut. Cecep mengutarakan keprihatinannya terhadap siswa yang lulus namun ditahan ijazahnya karena tunggakan pembayaran. Ia berencana membuat strategi agar masyarakat dapat memasukkan anaknya ke sekolah tanpa ada penahanan ijazah siswa yang sudah lulus.
Selanjutnya, reses membahas masalah sosial, termasuk pengangguran dan kemiskinan. Cecep berjanji untuk mencari solusi guna mengatasi permasalahan ini dan memberikan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Terakhir, infrastruktur menjadi fokus keempat dalam reses tersebut. Perbaikan jalan, drainase, dan penanganan banjir di desa-desa menjadi prioritas untuk dicarikan solusi oleh anggota dewan melalui pokir yang ada.
Acara reses juga dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, agama, perangkat desa, LSM, organisasi masyarakat, dan undangan lainnya. Semua pihak diharapkan dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang diungkapkan oleh masyarakat dalam reses tersebut. (Red*)
