Menurutnya, normalisasi sungai ini seharusnya dimulai dari hulu hingga hilir demi mencapai hasil yang optimal, namun kenyataannya tidak seperti itu malah saat ini pengerjaan diawali dari hilir yakni wilayah Kabupaten Bandung yang di kerjakan oleh BBWS.
Asep menjelaskan bahwa normalisasi sungai dari hulu ke hilir adalah pendekatan yang holistik dan efektif. Langkah ini memungkinkan pemulihan ekosistem sungai secara menyeluruh, mulai dari sumber air di hulu hingga muara di hilir sungai. Hal ini penting untuk menjaga kualitas air, mencegah banjir, dan memelihara lingkungan sekitarnya.
Selain itu, Asep Surya Nugraha juga menyoroti aspek hukum dalam proses normalisasi sungai. Dia menekankan pentingnya mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku dalam rangka menjalankan proyek normalisasi ini. Dalam konteks ini, koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait
lainnya sangatlah vital.
Lebih lanjut, Asep menggarisbawahi bahwa normalisasi sungai bukan hanya masalah teknis, tetapi juga merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat yang tinggal di sekitar sungai. Oleh karena itu, partisipasi dan pemahaman masyarakat setempat tentang manfaat normalisasi sungai perlu ditingkatkan.
Pernyataan Asep Surya Nugraha ini mencerminkan pentingnya pendekatan yang komprehensif dalam menjalankan proyek normalisasi sungai, yang mencakup aspek teknis, hukum, dan sosial. Dengan demikian, diharapkan normalisasi Sungai Cimande akan menjadi langkah positif dalam pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitarnya. (rd*)
