Dalam rangka kompanye tatap muka ini, Dedah Faridah didampingi oleh tim suksesnya dan diawasi oleh panitia Pilkades serta panwas, Baninsa, dan Bhabinkamtibmas Polsek Rancaekek Polresta Bandung. Bahkan, dalam kegiatan ini, Dedah Faridah turut didampingi oleh suaminya, Ade, menunjukkan komitmen mereka dalam menjalani proses Pilkades dengan transparansi dan partisipasi aktif warga.
Terlihat bahwa kompanye tatap muka Dedah Faridah disambut dengan antusiasme oleh berbagai tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh agama yang ada di Desa Nanjung Mekar. Antusiasme ini mencerminkan harapan besar warga terhadap calon kepala desa mereka.
Dalam pertemuan tersebut, Dedah Faridah menyampaikan tujuan kompanye ini, yang merupakan bagian dari tahapan resmi Pilkades. Ia mengungkapkan,
"Kampanye ini dalam melaksanakan tahapan Pilkades yang telah ditentukan agenda oleh P2KD Nanjung Mekar yaitu hari kedua masa kampanye calon kepala desa." Terangnya.
Dedah Faridah juga menyatakan harapannya agar warga Desa Nanjung Mekar dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik dan tetap mendukungnya untuk melanjutkan program-program yang telah dicanangkan untuk memajukan desa ini.
Salah satu prioritas utama yang disampaikan oleh Dedah Faridah adalah penyediaan kebutuhan air bersih di setiap RT, mengingat pentingnya akses air bersih bagi masyarakat. Selain itu, ia juga berjanji untuk fokus pada program perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) dan pembangunan sesuai dengan aspirasi yang diajukan oleh warga melalui musyawarah desa (musdes) dan musyawarah perencanaan pembangunan (musrembang).
Hermanto, salah satu tokoh masyarakat dari RW 14 Desa Nanjung Mekar, mengungkapkan bahwa mereka berharap kepala desa yang sedang menjabat saat ini, Dedah Faridah, dapat terpilih kembali.
"Masyarakat merasa puas dengan kinerja Dedah Faridah yang telah memimpin desa selama dua periode sebelumnya. Ini bukti kinerja yang nyata lebih daripada janji,"ucapnya.
Lebih lanjut, Hermanto menekankan bahwa kepemerintahan Desa Nanjung Mekar telah mengalami kemajuan signifikan selama kepemimpinan Dedah Faridah. Dari status desa tertinggal pada tahun 2017, desa ini berkembang menjadi desa mandiri pada tahun 2022, yang dibuktikan dengan penghargaan dari Kementerian Desa (Kemendes).
Hermanto juga menyoroti bahwa jika kinerja kepala desa tidak memadai, Kementerian Desa tidak akan memberikan penghargaan kepada Desa Nanjung Mekar. Oleh karena itu, ia berharap agar masyarakat bisa mengapresiasi pencapaian yang telah dicapai oleh pemerintahan desa dan memilih pemimpin yang dapat melanjutkan program-program yang telah dijalankan dengan baik.
"Dengan komitmen Dedah Faridah dan harapan masyarakat yang menginginkan kelanjutan pemimpinan yang telah terbukti berhasil, proses Pilkades di Desa Nanjung Mekar menjadi semakin menarik dan berpotensi membawa perubahan positif bagi masyarakat desa ini,"paparnya. (jf*)
