Universitas Prasetiya Mulya Membantu Pengembangan Usaha Sabun Susu di Ponpes Daarul Mukhlishin

kos

KBT NEWS Kuningan - Universitas Prasetiya Mulya memberikan dukungan dan pendampingan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Mukhlishin, Kabupaten Kuningan. Dalam rangka mewujudkan program Manusia Pancasilais, universitas ini menjalin kerjasama dengan ponpes untuk mendukung pengembangan produk sabun susu merek Zahra. 

Pengasuh Ponpes Daarul Mukhlishin, K.H. Yayat Hidayat, menjelaskan bahwa program ini telah berjalan selama sekitar 4 bulan dan telah memberikan dampak positif. Produksi sabun susu meningkat drastis, dari 1.000 buah per dua bulan menjadi 1.000 buah setiap minggu, dengan omset mencapai Rp 5 juta per bulan.

Pendampingan yang dilakukan oleh Universitas Prasetiya Mulya tidak hanya meningkatkan jumlah produksi, tetapi juga meningkatkan kualitas produk sabun susu. Tampilan dan kemasan produk menjadi lebih menarik dan rapi, serta berpotensi menarik minat pasar. Pendampingan ini juga mencakup aspek pemasaran digital guna mengoptimalkan penetrasi pasar.

Usaha sabun susu merek Zahra bermula dari kelimpahan produksi susu di Ponpes Daarul Mukhlishin. Usaha ini dimulai sejak tahun 2018 dan bertujuan untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan santri, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. 

Dukungan dari Universitas Prasetiya Mulya memberikan potensi pengembangan lebih lanjut, terutama mengingat potensi pasar yang besar di Kabupaten Kuningan.

Pendampingan ini tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga meliputi upaya pembinaan pemasaran, branding, dan perizinan. 

Universitas Prasetiya Mulya berharap usaha UMKM binaan dapat berkembang lebih besar dan produk yang dihasilkan dapat dinikmati oleh masyarakat.

Direktur Sekolah Bisnis dan Ekonomi Center of Excellence (SBE Co-ex) Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Anton Sumarlin, menjelaskan bahwa program pendampingan ini bertujuan untuk membangkitkan kembali produk sabun susu merek Zahra yang pernah mendapatkan penghargaan dalam program One Pesantren One Product (OPOP) di Jawa Barat. 

Pendampingan ini juga diharapkan mampu mengembangkan jaringan distributor yang kuat, sehingga usaha ini dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat,"jelasnya.

Program Pendampingan Kewirausahaan Pesantren yang diinisiasi oleh Universitas Prasetiya Mulya diharapkan mampu menciptakan model pengembangan kewirausahaan berlandaskan Pancasila dan kebhinekaan. 

"Melalui program ini, diharapkan akan lahir wirausahawan-wirausahawan muda yang memiliki kontribusi positif terhadap dunia usaha dan masyarakat,"tuturnya. (***)

Tags